February 13, 2010

Blog & Sejarahnya

Blog merupakan singkatan dari "weblog" istilah yang mungkin digunakan pertama kali pada Desember 1997 oleh Jorn Barger untuk mendefinisikan website pribadi yang terus di-update dengan menyertakan juga link-link yang menurut sang pemilik dianggap menarik disertai dengan komentar berisi opini pribadi mereka.

Blog kemudian berkembang dari sekedar catatan surfing di dunia maya menjadi cerminan dari isi kepala dan pribadi sang penulis karena biasanya selain link, mereka juga menyertakan opini-opini pribadi. Kita bisa melihat topik apa yang disukai, karenanya blog kebanyakan bersifat sangat pribadi.

Menurut seorang kolumnis San Fransisco Gate, Roger Yim, blog adalah persilangan antara pribadi seseorang dengan daftar link di internet, sedang menurut Scott Rosenberg, blog berada pada batasan website yang lebih bernyawa daripada sekedar kumpulan link tapi kurang introspektif dari sekedar sebuah diari yang disimpan di internet.

Blog juga kemudian berkembang bahkan sudah tidak mencantumkan link di internet, melainkan catatan harian, apa yang dirasakan, opini pribadi tentang apa yang sedang terjadi dan sekedar catatan apa yang dilakukan sang penulis.

Blog pertama yang ada, kemungkinan adalah “Whats New” pada browser Mosaic yang dibuat oleh Marc Andersen pada tahun 1993. Mosaic adalah browser pertama sebelum Internet Explorer bahkan Netscape. Hingga tahun 1998, jumlah blog belumlah seberapa, karena diperlukan keahlian dan pengetahuan khusus tentang HTML, pembuatan website dan web hosting untuk menyimpan blog, sehingga hanya mereka yang memang berkecimpung di dunia internet saja yang bisa memiliki blog.

Hingga pada Agustus 1999 sebuah Pyra Lab meluncurkan Blogger.com yang memungkinkan siapapun dengan pengetahuan HTML yang minim, bisa menciptakan Blog-nya sendiri secara online dan gratis. Sejak itulah, jumlah blog bertambah pesat, hingga sulit untuk mengikutinya. Berbagai macam blog terus bermunculan dengan topik yang berbeda setiap harinya. Secara sederhana topik sebuah blog adalah kekuasan mutlak pemilik blog tanpa campur tangan dari siapapun, sehingga dengan leluasa dia memilih tema dan mengungkapkan pendapat pribadi, segila apapun itu.

Pendiri Blogger.com berpendapat mayoritas blogger adalah anak-anak muda atau mahasiswa yang banyak diantaranya menggunakan blog untuk berkomunikasi dengan teman-temannya. Blogger saat ini kebanyakan terdiri dari para penulis muda yang dinamis, offbeat dan punya opini untuk segala hal. Dengan kata lain mereka adalah generasi yang tidak takut untuk berpendapat dan mengungkapkan opini mereka.

Dengan memiliki blog, orang akan kembali menemukan minatnya pada sesuatu dan ia mulai lebih menghargai cara pandangnya sendiri. Karena ketika sang pemilik meng-update blognya, dia mulai mempertimbangkan opini dan ide-idenya dengan lebih hati-hati dan mulai merasakan bahwa perspektifnya adalah uni dan penting untuk disuarakan.

Ketika seorang blogger menuliskan apa yang ada di pikirannya, maka ia akan sering berkonfrontasi dengan opininya sendiri. Dengan terbiasa mengekspresikan pikinannya pada blognya, seorang blogger dapat dengan legih baik mengartikulaisan opininya. Blog bahkan dapat menjadi semacam terapi jiwa. Bagi sebagian orang diperlukan syarat untuk menjadi blogger yang baik (ala..ah), yaitu kemampuan untuk mengekspresikan diri, keinginan untuk berkomunikasi dengan orang banyak dan minat pribadi pada keterusterangan.

Blog adalah budaya digital tersendiri dan komunitas elektroniknya bertebaran di internet dan dengan sedemikian banyaknya blog di internet yang selalu mencari website-website yang menarik, maka blog menjadi unik. Saat ini blog bisa menjadi indikasi akurat tentang apa yang sedang terjadi di internet dan di dalam komunitas web.

Internet bukan saja memungkinkan para blogger memberikan opini dan komentar mereka tentang suatu isu, tapi juga memungkinkan para pembaca blog menuliskan opininya tentang opini yang mereka baca. Blog berhasil mendemonstrasikan banyak hal tentang budaya interaktif yang disukai orang.

Keinteraktifan blog adalah salah satu faktor penunjang kepopulerannya. Media konvensional yang bersifat satu arah berubah menjadi tempat, di mana suara semua orang mendapat tempat, walaupun belum tentu berharga. Blog memiliki kebalikan struktur dari media konvensional yang bersifat top-down, membosankan dan arogan. Blog adalah contoh tepat evolusi komunitas elektronik dan kemampuan orang yang secara online membuat media yang mereka kostumisasi sendiri yang lepas dari kecurigaan media sebagai corong korporasi besar. Blog kemungkinan besar adalah masa depan media yang kita saksikan sekarang.

Blogger menurut sifat dasarnya adalah bukanlah reporter, mereka berperan sebagai editor dalam blognya masing-masing. Dan dalam sebuah dunia dengan budaya media yang telah jenuh, blog menjadi suara-suara alternatif yang yang menyuarakan bunyi independen dalam setiap ulasannya. “Blog bukanlah obat mujarab untuk budaya yang telah jenuh dengan media, tapi mudah blog menjadi salah satu peredanya”